Kamis, 11 Mei 2023

8 Pendekatan Rasululullah SAW mendidik anak (Prophetic Parenting)

 

 

 

Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,

“Ajarilah permudahlah, janganlah engkau persulit, berilah kabar gembira, jangan engkau beri ancaman. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah diam”

(HR Ahmad dan Bukhari).

 

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakaatuh…

Ayah dan Bunda, Bagaimana kabarnya?

Pada kesempatan ini, In syaa Allah akan diulas mengenai pendidikan anak dengan pendekatan yang diajarkan Rasululullah SAW. simak ulasannya sebgai berikut...

Anak merupakan bagian dari hal yang amat berharga bagi kedua orang tuanya. eluarga adalah lingkungan pertama dan paling utama dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Untuk itu, dalam proses mendidik anak kedua orangtua sepatutnya memiliki ilmu dan wawasan terkait berbagai cara terbaik dalam mendidik; terutama metode mendidik yang merujuk pada Rasulullah saw (Prophetic Parenting), karena untuk membentuk generasi muslim yang shalih tidak akan terlepas dari dua pondasi Islam yang utama al-Quran dan al-Hadits annak adalah amanah Allah swt. Amanah ini harus dididik untuk menjadi hamba Allah swt yang shalih. Tanggung jawab ini bukanlah tugas ringan, tetapi merupakan tanggung jawab yang berat. Mendidik menjadi insan yang bertakwa, berakhlak mulia dan sebagai penerus Islam memang sarat dengan tantangan dan membutuhkan kearifan

Jika para orang tua memiliki ilmu dan wawasan yang luas mereka akan mampu memberikan pengajaran dan pendidikan yang terbaik bagi anak–anaknya, mengetahui jalan kebaikan yang denganya mereka akan banyak berkesempatan untuk beramal, mampu mengajarkan kebaikan kepada masyarakatnya. Orang tua yang memiliki banyak ilmu dan wawasan tidak akan di tipu dan dibohongi oleh pihak-pihak yang ingin menjerumuskan dari kalangan musuh Allah swt (Rif’ani, 2013:16)

Rasulullah saw merupakan teladan bagi seluruh umat dalam berbagai aktivitasnya, baik hal-hal yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Termasuk dalam hal ini adalah pendidikan anak. Kaum muslimin dianjurkan meneladani metode Rasul dalam mendidik anak-anak mereka. Banyak orang tua yang gagal dalam mendidik anak- anaknya seringkali disebabkan oleh pendidikan anak yang tidak berpedoman kepada sumber-sumber pengetahuan yang benar dan layak menurut Suwaid (2010:137)  metode Nabi dalam mendidik anak dapat direalisasikan ke dalam beberapa hal sebagai berikut :

1.      Keteladanan

Keteladanan dalam Pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral,spiritual, dan etos sosial anak. Orang tua adalah figur terbaik dalam pandangan anak, yang tindak-tanduk akan ditiru oleh mereka. Seorang anak, bagaimanapun sucinya fitrah, ia tidak akan mampu memenuhi prinsip-prinsip kebaikan dan pokok-pokok pendidikan utama, selama ia tidak melihat teladan dari nilai-nilai moral yang tinggi (Ulwan, 1999:142).

Nurut Budiman (2001:98) keteladanan harus ditampilkan oleh orang tua sedemikian rupa, sehingga anak terdorong untuk menirunya. Namun hal seperti itu tidak mudah dilakukan, karena itu setiap orang tua kiranya mau menahan dan mejaga diri dari hal yang membuatnya masuk neraka. Penjagaan diri tersebut dapat dikatakan upaya seorang ayah atau ibu dalam rangka menampilkan uswatun hasanah kepada anaknya.

Apapun perkembangan anak, anak anak dipengaruhioleh tingkah laku orang tua dalam keluarga. Anak cenderung untuk meniru. Apabila ibu dan ayah sering berbicara kotor, maka anakpun senang berbicara kotor. Tetapi apabila orang tua membiasakan diri dengan kata-kata yang sopan, maka anakpun akan belajar sopan. Disinila peranan penting orang

tua sebagai guru pertama dalam rumah tangga

2.      Waktu berinteraksi

Rasulullah saw selalu memperhatikan secara teliti tentang waktu dan tempat yang tepat untuk mengarahkan anak, membangun pola pikir anak, mengarahkan perilaku anak dan menumbuhkan akhlak yang baik pada diri anak. Dalam hal ini, Rasulullah saw mempersembahkan kepada kita tiga waktu mendasar dalam memberi pengarahan kepad anak (Suwaid, 2010:142) diantaranya adalah sebagai berikut :

a.   Dalam pejalanan

Riwayat al-Hakim dalam kitab Mustadraknya (3/541) menegaskan bahwa perjalanan itu dilakukan di atas kendaraan. Dia meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA: “Nabi Muhammad diberi hadiah seekor bagal oleh Kisra. Beliau menungganginya dengan tali kekang dari serabut. Beliau memboncengkanku dibelakangnya. Kemudian, beliau berjalan. Tidak berapa lama, beliau menoleh dan memanggil, 'Hai anak kecil.' Aku jawab, 'Labbaika, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Jagalah agama Allah, niscaya Dia menjagamu...'”

b.   Waktu Makan

Pada waktu ini, seorang anak selalu berusaha untuk tampil apa adanya. Sehingga terkadang dia melakukan perbuatan yang tidak layak atau tidak sesuai dengan adab sopan santun di meja makan. Apabila kedua orang tuanya tidak duduk bersamanya selama makan dan meluruskan kesalahan-kesalahannya, tentu si anak akan terus melakukan kesalahan tersebut. Selain itu, apabila kedua orang tua tidak duduk bersama si anak ketika makan, kedua orang tua akan kehilangan kesempatan berupa waktu yang tepat untuk memberikan pengarahan kepadanya. Nabi saw makan bersama anak-anak. Beliau memperhatikan dan mencermati sejumlah kesalahan. Kemudian Beliau memberi

pengarahan dengan metode yang dapat mempengaruhi akan dan meluruskan
kesalahan-kesalahan yang dialakukan

c.   Waktu anak sakit

Sakit dapat melunakan hati orang yang keras. Anak kecil ketika sakit ada dua keutamaan yang terkumpul padanya untuk meluruskan kesalahan-kesalahannya dan perilakunya bahkan keyakinannya, yakni keutamaan fitrah anak dan keutamaan lunaknya hati ketika sakit. Rasulullah saw telah memberi pengarahan kepada kita atas hal ini. Beliau menjenguk seorang anak yahudi yang sedang sakit dan mengajaknya masuk Islam. Kunjungan itu menjadi kunci cahaya bagi anak tersebut

3.      Berbuat adil terhadap anak-anak

Ini merupakan tahap ketiga , setiap orangtua dituntut untuk selalu konsisten dalam melaksanakannya agar mereka dapat merealisasikan apa yang mereka inginkan, yaitu bersikap adil dan menyamakan pemberian untuk anak-anak. Karena, kedua hal ini memilik pengaruh yang sangat besar sekali dalam sikap berbakti dan ketaatan anak. Terkadang seorang anak merasa orangtuanya lebih sayang kepada saudaranya, karena hanya perasaan ini saja akan membuat sang anak menjadi liar. Akibatnya, kedua orangtuanya tidak akan sanggup menghadapi keliaran dan meredam kedengkian anaknya. Kemudian, akibat dari perasaan yang mereka pendam itu, mereka melakukan perbuatan keji dalam persaudaraan dan kekerabatan mereka

4.      Menunaikan Hak Anak

Menunaikan hak anak dan menerima kebenaran dirinya dapat menumbuhkan perasaan positif dalam dirinya dan sebagai pembelajaran bahwa kehidupan itu adalah memberi dan menerima. Disamping itu juga menjadi pelatihan bagi anak untuk tunduk kepada kebenaran, sehingga dengan demikian dia melihat suri teladan yang baik di hadapannya. Membiasakan diri dalam menerima dan tunduk pada kebenaran membuka kemampuannya untuk mengungkapkan isi hati dan menuntut apa yang menjadi haknya. Sebaliknya, tanpa hal ini akan menyebabkannya menjadi orang yang tertutup dan dingin. Adapun hak-hak anak
diantaranya:

a.    Hak mendapatan perlindungan

b.    Hak untuk hidup dan tumbuh kembang;

c.     Hak mendapatkan pendidikan

d.    Hak mendapatkan nafkah dan warisan

5.      Mendoakan Kebaikan untuk anak

Do’a merupakan landasan asasi yang setiap orangtua dituntut untuk selalu konsisten menjalankannya. Mereka juga harus selalu mencari waktu-waktu dikabulkannya do’a yang dijelaskan oleh Rasulullah. Bagaimanapun juga, do’a kedua orangtua selalu dikabulkan oleh Allah. Dengan do’a rasa sayang akan semakin membara, rasa cinta kasih akan semakin tertanam kuat di hati sanubari kedua orang tua, sehingga keduanya akan semakin tunduk kepada Allah swt dan berusaha sekuat tenaga untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anak mereka untuk masa depannya. Hendaklah orangtua selalu mendoakan kebaikan untuk anaknya. Waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa adalah di pertengahan malam terakhir dan setiap selesai shalat fardhu. Mendoakan anak dengan doa yang baik adalah sangat penting, karena mendoakan anak dengan segala kebaikan adalah hadiah terbaik untuk anak, mengingat anak adalah titipan dari Allah swt sehingga orangtua harus menjaga, merawat, serta mengarahkannya untuk dapat meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat

6.      Mendoakan keburukan terhadap anak

ImamAl-Ghazali menyebutkan bahwa ada seseorang datang kepada Abdullah bin Mubarak untuk mengadukan kedurhakaan anaknya. Abdullah bin Mubarak bertanya kepadanya, “Apakah engkau sudah mendoakan keburukan atasnya?” Dia menjawab, “Benar.” Abdullah berkata, “kalua begitu engkau telah merusaknya”. Dari pada menjadi penyebab rusaknya anak dengan mendo’akan keburukan kepadanya, lebih baik kita mendo’akan kebaikan padanya sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw yang mendoakan kebaikan bagi anak- anak, sehingga Allah swt memberkati masa depan mereka dengan amal shaleh, harta benda dan anak yang banyak.

7.      Membantu anak untuk berbakti dan berbuat ketaatan

Mempersiapkan segala macam sarana agar anak berbakti kepada kedua orangtua dan berbakti dan mngerjakan ketaatan serta mendorongnya untuk selalu menurut dan mengerjakan perintah. Menciptakan suasana yang nyaman mendorong sang anak untu berinisiatif menjadi orang terpuji. Selain itu, kedua orangtua berarti telah memberikan hadiah terbesar bagi anak untuk membantunya meraih kesuksesan.

8.   Tidak membentak dan mengajarkan perbuatan tercela

Ketika seorang bapak mencela anaknya, pada dasarnya dia sedang mencela dirinya sendiri Sebab, bagaimanapun juga dialah yang telah mendidik anaknya tersebut. Sebagaiman yang dijelaskan oleh Syamsuddin al-Anbabi, tidak boleh banyak mencela anank, sebab hal itu menyebabkan anak memandang remeh segala celaan dan perbuatan tercela (Al- Anbabi, 2000:130).

Sumber  : Herawati, Kamisah (Jurnal Universitas Ar-Raniry, Universitas Ubudiyah Indonesia

Tags :

GUS ARIFIN

Keutamaan Yang Berjuang Di Jalan Allah

  • " Dosa yang diampuni "
  • " Mendapat kemenangan yang besar "
  • " Mendapat pertolongan Allah "

  • : Pondok Modern Teknik Ibnu Rusyd
  • : Juli 2010
  • :Jl. Benda No. 310 RT 03/010 Kel. Padurenan Kec. Mustika Jaya Kota Bekasi Jawa Barat
  • : pmtibnurusyd@yahoo.com
  • : +6282130225869